Get me outta here!

Mukaku #TeamMinyak

picture by Google

Apa jenis kulitmu? Jenis kulit yang kering, normal, berminyak atau kombinasi?

Bingung nggak sih nentuin jenis kulit? Selain dengan cara periksa ke dokter kulit ataupun kecantikan, untuk tahu jenis kulit banyak caranya kok. Googling aja, pasti banyak hasil yang keluar dari pencarian, hehe. Dan dari beberapa cara yang aku baca, aku lebih prefer cara yang satu ini.

Saat bangun tidur, berkacalah. Lihatlah betapa banyak hal yang harus kamu pertanggung jawabkan. Lihatlah orang tuamu.. Ehhh… eh… Eitss.. ini bukan postingan tentang itu. Salah fokus. Hahaha. Maap eaa.

Oke yang ini serius. Saat kamu tidur, jagan pake AC ya.. Nah, saat bangun tidur, berkacalah. Lihat muka kamu. Perhatikan minyak dan pori-pori kamu. Apakah muka kamu minyakan, atau kering, atau kombinasi dari keduanya? Kalau mukamu minyakan, biasanya bagian T-zone bakalan banjir minyak dan ukuran pori-pori kamu besar. Kalau mukamu kering, biasanya bangun tidur ya nggak berminyak dan pori-pori cenderung kecil. Kalu kombinasi, biasanya T-zone banjir minyak, tapi daerah lainnya kering kerontang. Nah, gampang kan.

Kalau aku habis bangun tidur, biasanya T-zone aku minyakan, buangetttt. T-zone itu adalah area hidung, dan dahi. Naahh.. didaerah tulang pipi kebelakang, kering. Tapi jarang juga sih. Kalau T-zone lagi banyak-banyaknya produksi minyak, biasanya aku bangun, terus ngaca muka aku terlihat kayak abis disiram minyak goreng, hahaha. Kalo kata ibuku mah, bisa diperes buat goreng ikan, haha -,-  Ukuran pori-poriku super besar. So, aku memutuskan bahwa mukaku tipe yang yang berminyak.

Hingga suatu saat aku kedokter. Kata dokter kulit dan kecantikan, aku sih tipe kulit kering. Tapi menurutku pribadi, aku tipe kulit yang sangat berminyak, bangett. Nah, kata si dokter, kelebihan minyak di wajahku itu karena si kulit muka “merasa” kalo kulit aku kering, jadi perlu “dikasih” minyak. Itu yang menyebabkan kulit aku jadi minyakan. Tapi sepertinya, aku ngga bisa terima gitu. Soalnya aku ngga pernah sekalipun mengalami kulit kering. Masak kulitku salah berulang kali, dikira mukaku kekeringan mulu. Atau jangan-jangan, kulit mukaku “berpikir” kalau mukaku kering padahal udah minyakan? Level yang sebenernya sudah cukup, dipikirnya level kering? Jadi level minyakan itu level normalku? Laaaaahhhh… dhuaaaarrr…

Kalau aku manut sama dokter, bahwa tipe kulit mukaku kering, terus pake make up untuk muka kering, muka aku bakalan semakin memproduksi banyak minyak. Karena tipe make up untuk kulit kering, biasanya mengandung oil dan cenderung untuk “memerintah” kulit untuk memproduksi minyak supaya muka tetap lembab. Dan kalau begitu, apa jadinya mukaku? Yang ada muka aku jadi makin kinclong minyakan, mungkin bisa diperas kali ya, ahahaha.

Oke, untuk menghindari persediaan minyak dimuka agar tidak cepat habis, maka sebaiknya aku mulai mengontrol supaya enggak minyak berlebih dimuka. Jadi sekarang, aku banyak menggunakan make up untuk muka berminyak super.

Tipe kulit berminyak itu ada suka dukanya. Sukanya adalah, muka akan lebih awet muda, katanya sih hahaha. Tapi duka-dukanya (“duka” nya lebih dari satu, hikz), muka berminyak menyebabkan debu gampang nempel dan biasanya, muka berminyak cenderung mudah berjerawat, yahh..  berminyak dan berjerawat itu satu paket sepertinya, kayak mukaku, berminyak, berjerawat dan sensitive, mantaapppp. Muka minyakan itu kalo pake make up gampang luntur kena minyak. Harus pinter-pinter milih make up dan skin care supaya mukanya nggak berlebihan produksi minyaknya.

Nah, muka kalian masuk kedalam #teamnormal , #teamminyak , #teamkering atau #teamkombinasi?

0 comments:

Post a Comment