Get me outta here!

Menang.??? (ノ°ο°)ノ


                Kyaaaaaaaaaaaa……. Aku syok pake banget deh waktu dikabarin kak Nufadillah kalau aku menang giveawanya. Katanya sih analogi gelas kosongku “Sang Gelas dan Isinya” itu bagus, nggak nyangka deh. (°ο°)
                Kenapa.? Karena ini adalah pertama kalinya aku ikut giveaway kayak gini. Selama kira kira setahun aku buat blog ini, nggak pernah ikut acara beginian. Baru tahu kalau ada kayak ginipun dari Ayyana. Itupun karena aku lihat blognya Ayyana, dia ikutan kayak gini. Isenk isenk pengen ngramein, ikutan deh aku. Makasih ya Ayyana, udah secara nggak langsung ngasih tahu aku. =
                Pengerjaan anologi tersebut juga terbilang singkat, aku baca syaratnya dan peraturannya. Mikir bentar, dan nulis. Mengarang, menulis langsung aku submit ke kak Nufadillah. Yaa karena aku suka dengan sesuta yang bersifat mengarang dan menganalogikan sesuatu mungkin yang membuat aku cepat memprosesnya. Disamping waktunya juga mepet dan cuma sedikit, hehe. ( ̄▽ ̄)
Nggak ngarep banyak sih, soalnya yang lain analogi dan fabelnya bagus bagus si. Sedangkann punyak aku sederhana dan simple. Sampai suatu ketika kak Nufadilla ngabarin aku kalau aku menang. ∑(O_O)
                Kenapa menang.? Kata kak Nufadillah, dia itu mencari anologi lain dari gelas kosong tersebut, bukan menjelaskan analogi kak Nufadillah sebelumnya yang tercantum dari blog tersebut. (0)
                Nggak percaya, aku langsung ngecheck, ke blognya kak Nufadillah, eh ternyata bener. Seneng banget, pertama kali ikut langsung menang. Makasi kak Nufadillah... buat hadiahnya.... adain lagi donk kak.. hehe (^_-)
                Keesokannya aku tanya Ayyana, dia menang atau nggak. Ternyata enggak. Kaget. Wah.... aku beruntung nih... dan akhirnya pun, hal positif yang aku dapet mengikuti giveaway ini adalah.. aku jadi punya tambahan sahabat sahabat yang baik hatinya. Seneng banget. Terima kasih semuanya... (^()^)

Among The Two Doors ( part.II )



Cerita sebelumnya dapat dibaca di “Among The Two Doors” part.I
….

Minggu pagi ini Tea sudah berada ditaman. Duduk terdiam. Lesu. Maris yang kebetulan lewat, menghampirinya.
“Hayoo.!” Maris mengagetkan Tea
“Astaga.. jantung aku copot… Resek banget sih…”
“Habisnya, kamu ngalamun aja. Kesambet lho. Kamu kenapa si Te.?”
“Bukan urusan kamu kak..”
“Idih… kalo punya masalah itu jangan dipendem siapa tahu aku bisa bantu.”
Perkataannya tak dihiraukan Tea. Tea masih saja memandangi danau buatan didepan matanya ituu. Sadar apa yang terjadi, Maris melanjutkan bicaranya.
“Kalo putus pacaran itu, jangan terlalu dipirkan. Ngapai mikirin dia, toh dia belum tentu mikirin kamu..”
Tea tertegun. Langsung menatap wajah Maris. Maris yang kaget tidak mengalihkan tatapannya pada Tea.
“Kakak tahu.?”
“Eh…. Ehm…. ” berpikir sejenak, dan kemudian menjawabnya. “Cowok yang suka mampir kerumahmu itu kan.?”
Tea mengangguk pelan.
“Lupain aja…”
“Nggak bisa…” Tea menggeleng lemas
“Buang aja…”
“Apanya.?”
“Cowok itu.?”
“Eh.. kakak pikir semudah itu.?”
“Dimulain dari hal yang kecil Te…”
“Misalnya.?”
“Buang barang barangnya yang nggak penting. Kubur kek. Bakar kek..”
“Ih….”
Tea langsung beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan Maris.

****

Siang ini, Tea ada janji dengan Frasya untuk pergi berdua. Makan siang. Frasya diam diam sudah merencanakan Sesuatu untu Tea. Rahasia.
“Fra sorry lama…”
“Nggak papa lah… Eh mau pesen apa.?”
“Ntar aja ah… Istirahat. Buru buru aku dari rumah…”
“Sorry Fra telat..” suara lelaki dari belakang Tea.
Tea serasa mengenali suara itu. Suara yang pernah ia dengar. Merasa penasaran, ia melihat ke belakang. Dan ia kaget siapa yang datang.
 “Kak Rayan….”
“Eh kamu Te…”
“Loh, kak Rayan, Tea, kalian udah saling kenal.?” Frasya bingung
“Iya… Dia waktu itu nabrak aku. Lagi buru buru katanya…”
“Oh… jadi Te, yang kamu maksud cakeee…..” belum selesai bicara, mulut Frasya sudah dibekap Tea.
“Wah, kalian akrab banget…”
Sekali lagi. Tea hanya nyengir. Terjebak situasi. Beberapa menit kemudian, terciptalah keakraban. Diluar duagaan Frasya, ternyata Tea mudah akrab dengan kakak sepupunya itu. Misinya berhasil sukses. Hingga tiba tiba…
“Eh aku harus pergi..”
“Kenapa Fra.?” Tanya Tea bingung
“Papahku pulang, aku disuruh jemput ke bandara.”
“Mau aku anter Fra.?” Rayan menawari Frasya
“Nggak usah. Kalian terusin aja makannya.”
“Eh, aku ikut Fra.... aku nggak mau makan sendiri…”
“Kan ada Kak Rayan Te..”
“Tapi….”
“Udah dulu ya…” Frasya buru buru pergi meninggalkan Tea dan Kak Rayan.
Sejenak terjadi keheningan… kaku. Kikuk.
“Te.. lanjutin makannya…”
“Eh… iya kak…”
“Oh ya Te, habis ini nonton yuk..”
“Nonton apa.?”
“Ada fil horror drama dibioskop, mau nonton.?”
Tanpa basa basi, Tea menggangguk mantap. Dilanjutkan Rayan yang tersenyum senang. Berdua dengan Tea. Akhirnya.
….

Tibalah dibioskop. Kursi telah penuh. Pemutaran film perdana rupanya. Tea sebenarnya takut horror. Tapi dia berpikir, dia bersama Rayan. Tak sendiri.

Film dimulai. Awalnya hanya sedikit menegangkan. Tengah film, Tea mulai takut. Matanya sudah sedikit terpejam. Tangannya sudah menggenggam pegangan kursi erat erat. Ruangan yang dingin membuatnya semakin merinding. Hingga sejurus kemudia, tak sadar Tea sudah memeluk erat lengan Rayan.
“Eh.. maaf kak.. takuuut…”
Rayan tersipu. Senang. “Nggak papa kok Te. Nggak ada yang marah…”
“Apa hubungannya.?” Tea tanya memancing
“I’m single and nobody will be angry if I’m with you…” katanya mantap
Tea menatapnya lekat. Matanya sendu. Tampan. Lagi lagi Tea terpesona. Dialihkan matanya dari mata Rayan ke layar. Ia tak mau semakin terbius. Tiba tiba, tangan kanannya dipegang Rayan, dan digenggam. Kembali lagi. Tea menatap lalaki disebelahnya itu. Kali ini lelaki itu hanya diam dan tak menatapnya. Hanya senyum yang terukir di wajah tampan itu. Dan lagi, Tea merasa nyaman.

****

Esoknya, Frasya kerumah Tea. Dengan alasan belajar bersama. Padahal, untuk memastikan kalau kemaren berjalan dengan lancar.

“Eh Te, sendirian gini, kamu nggak takut dirumah.?”
“Kan ada kamu Fra..”
“Kalo aku nggak ada.?”
“Dirumah kan ada Mbak Fitri sama Pak Uwi, nggak sendirianlaaaah…”
“Owh… Gimana ma sepupu aku.? Kak Rayan.. Aku telpon yah, biar kesini..”
“Apa.?!!” Jawab Tea shock
“Hallo kak….”
“Eh jangaaaaaaaann….” Jawab Tea cepet cepet sambil merebut handphone milik Frasya, dan berhasil.
“Eh… Kamu mau ngomong langsung ya.?” Frasya sampai melongo
“Hallo…. Hallo… Fra.?” Suara lelaki yang diam diam dirundukannya, Tea salah tingkah. Clingak clinguk. Bingung.
“Eh hallo… Maaf kak Rayan, lagi berantem nih.”
“Hah.?” Suara dalam handphone terdengar kaget
“Eh…. Maaf kak. Udah dulu ya….” Tea semakin salah tingkah. Tea mematikan handphone itu segera.
“Kamu kenapa si Te.? Salting ya.? Ciyeeeeee…… Eh mukamu mereah tuh… hahaha”
“Kamu itu yaaa….”
Akhirnya terjadi perang bantal. Saat bantal kesayangan Tea akan dilempar Frasya, secarik kertas jatuh. Sebuah kertas lusuh. Bertuliskan tangan khas seorang cowok. Frasya tahu apa itu.
“Ini…. Kamu masih nyimpen ini Te.? Ngapain sih.?”
“Kenang-kenangan Fra, terakhir.” Katanya dengan nada sendu
“Aku kira kamu udah nglupain dia. Buang aja. Ato kita kubur aja, gimana.?”
“Ehm………..” Tea menerawang, berfikir.
“Ah kebanyakan mikir. Ngubur kesedihan nyonya, jangan ditunda. Aku jamin, kesedihan pun akan hilang…”
Tea ingat nasihat Maris. Sama seperti yang dikatakan Frasya. Dan mungkin itu nasehat yang benar.
“Hmmmh, baiklah. Demi kebahagiaan…”
“Good…… Mana barang-barang yang lain.?” Frasya semangat
“Itu dilemari paling atas sebelah kanan.”
“Wah, banyak banget. Pantes kesedihanmu banyaaaak… hehe” kata Frasya cengengesan
….

“Udah neng, lubangnya..”
“Makasih ya Pak Uwi…”
“Sama sama neng…”
“Eh eh… siapa itu.? Cakep bener.?” Mata Frasya tertuju oleh sesosok wajah menawan
….

Bersambung…..

Cerita selanjutnya dapat di baca di “Among The Two Doors” part.III

Buber Puasa Mistis (/゚Д゚)/

                Pengalaman pertama kali nih, pengalaman mistis.. dulu sih percaya nggak percaya karena belum pernah ngalamin kajadiannya langsung. Jadi ya, banyak nggak percayanya.. hehe. Maksudku, percaya sama mahkluk lain itu sih percaya, tapi kalau ngganggu manusianya itu, yang percaya nggak percaya. Abis kan kita punya dunia yang berbeda. Dan kejadian ini bener bener buat aku bingung.  (´Д)
                Begini ceritanya. Bulan ramadhan gini, aku dan temen temen Goedal Yellow ngadain buka puasa bersama. Yah biasalah lah seru seruan dan rame banget. Salah satu temen aku ada yang kehilangan hape. (」゜ロ゜) Padahal tadinya ditaruh di karpet deket dia. Tempatnya juga rame kok. Terus dia tinggal bentar. Buat nyiapin minuman, buka puasa, dan foto foto, hehe. Kita juga nyalain kembang api gitu abis sholat maghrib. Foto foto lagi, hehe. Abis itu dia nyadar tuh hapenya nggak dia pegang, dicari tuh hape. Dikarpet, udah nggak ada. Diumumin tuh sama anak anak kalau hape dia ilang. Terus salah satu dari kita telpon tuh nomor hapenya, nggak aktiv.! (((( ;°Д°)))) Langsung deh anak anak nyari muter muter. Dari belakang sampai depan, dari kanan sampai kiri, dari atas sampai bawah, dari luar rumah sampai dalem rumah, hasilnya nihil.
                Akhirnya salah satu dari kita angkat bicara. Ya kayak renungan gitu. Kita semua temen, kalau ada yang ngambil ngaku aja sekarang. Nggak papa, daripada malah ketahuan. Ntar malah gimana gimana.. kita gledah semua anak anak, tasnya juga, hasilnya juga nihil. Ditelpon lagi, nggak bisa. Ntah kenapa rasanya deg degan banget. Gimana kalau tiba tiba tuh hape ada sama aku.? (>o<)
                Adzan isya berkumandang, anak anak yang sholat ya sholat, aku lagi enggak, hehe. Jadi tahu situasi dirumah. Dan masih nyari nyari juga, siapa tahu kesumpet dimana gitu.
                Nggak cuma aku yang nggak sholat, ada temen cewek yang lain juga, dilihat tuh foto foto yang tadi. Kaget. Eh.. Ini ada fotonya siapa.? Σ(゜ロ゜;) Gambarnya kabur nggak jelas. Beneran deh nggak bohong. Wajahnya nggak jelas, siapa tuh orang nggak jelas. Diliatin ke anak anak, malah pada mlongo. Diliat semua foto fotonya cuma itu yang bermasalah. Semakin diperhatiin semakin mrinding. Akhirnya daripada kenapa kenapa, fotonya dihapus aja. Nggak bisa.!!! ((((;゜Д))) Oh my God.! Dicoba 3x tetep nggak bisa. Oke, nggak usah dihapus. Didiemin aja sebentar coba. Setelah itu, dibuka lagi tu, eh.. gambarnya udah ilang. Alhamdulillah. Seneng tuh foto seremnya ilang. Abis itu diliat liat lagi. Semua foto fotonya nggak ada. Hilang.! Entah kemana. Wah ada yang beres nih. Oke kita positif thinking aja. Mungkin aja tuh kamera lagi error, jadi nggak waras gitu. Oke, tenang, tenang, tenang. Nggak bisa tenang aku. Beneran deh nggak pernah semerinding ini. (・・;)
                Abis selesai sholat. Akhirnya si empunya rumah ngomong. Kalau tempatnya itu emang ada “penghuninya”. Gubrak ∑(O_O). Kenapa nggak ngomong dari awal sih.? Dia cerita juga, kenapa nggak ada lampu depan rumahnya yang dijalan itu. Katanya emang nggak bisa dipasang lampu. Lho kok.? Karena tiap lampu yang dipasang pasti rusak, ganti lagi, rusak lagi, gitu seterusnya. Aku jadi merinding semua. Ya Allah gimana aku pulangnya nih.. serem amat… (T▽T)
                Akhirnya kita putusin buat kerumah orang pinter. Dua orang, si empunya hape sama si empunya rumah. Anak anak yang lain nunggu dirumah. Rasanya.. Ya Allah merinding badai.. nggak pernah aku setakut ini. Beberapa menit kemudian, kira kira 120 menitan, alias 2 jam, mereka pulang. Si empunya hape duduk dikursi. Kayak shock begitu si.. ´_`)Semua kumpul ngrubungin mereka. Gimana hasilnya.? Kata si embah, tuh hape masih disini. Cuma dipinjam bentar aja. Deg. Siapa yang pinjem.? Si embah nggak ngasih tahu, yang jelas ntar dibalikin lagi nggak jauh dari si empunya hape. Sumpah lu.? Pengen cepet cepet pulang rasanya……………… o(╥╥)o
                Oke kita cari lagi. Sekali lagi aku takut, gimana kalau tiba tiba tuh hape ada sama aku.? Oh tidaaakkkkk… (o) dan tahu apa yang terjadi.? Aku salah. Setelah si ampunya hape berdiri dari kursinya, tuh hape ada dibelakangnya, ada ditempat duduk tuh anak. Bengong. Shock ((´д)). Melongo. Merinding (/□*)・゜. Akhirnya dikembaliin juga. Diambil tuh hape, hapenya nyala, sekali lagi aku bilang, nyala.!!! Alias nggak mati.. Oh my God………!!!!!!!!!
                Setelah itu anak anak merenung, kita emang salah sih 

(︶︹︺). Rebut. Dan mungkin itu yang buat mahkluk itu jadi keusik. Alhamdulillah cuma diperingatin lewat hape, kalau diperingatinnya langsung gimana.? Bisa pingsan ketakutan kita semua. Akhirnya kita putusin buat pulang kerumah masing masing. Dengan hati masih merinding badai. ( p_q)

                Keesokan harinya, disekolah udah heboh tuh kejadian. Nggak nyangka cepet banget nyampainya.. (-___________-;)
                Ini jadi pengalaman buat aku dan anak, kalian juga ya. Kalau mau buat acara harus kira kira tempatnya dulu. Hati hati ya kalau ditempat tempat yang serem gitu.. hormatin yang lain juga, jangan sok sokan, ok.. (^o^)

Apresiasi dan Aliran Seni

Lukisan Raden Saleh by Google

Secara leksikografis, kata apresiasi berasal dari bahasa Inggris apreciation, yang berasal dari kata kerja to Apreciate, yang menurut kamus Oxford  berarti to judge value of; understand or enjoy fully in the right way; dan menurut kamus webstern adalah to estimate the  quality of to estimate rightly tobe sensitevely aware of. Jadi secara umum me-apresiasi adalah mengerti serta menyadari sepenuhnya, sehingga mampu menilai secara semestinya.

Seni Rupa mempunyai banyak aliran di dalamnya, beberapa aliran seni rupa itu antara lain adalah :

1.                  Naturalisme

Naturalisme merupakan corak atau aliran dalam seni rupa yang berusaha melukiskan sesuatu obyek sesuai dengan alam (nature). Obyek yang digambarkan diungkapkan seperti mata melihat. Untuk memberikan kesan mirip diusahakan bentuk yang persis, ini artinya proporsi, keseimbangan, perspektf, pewarnaan dan lainnya diusahakan setepat mungkin sesuai mata kita melihat.

Tokoh Naturalisme : Rembrant, Williamn Hogart dan Frans Hall di Indonesia yang menganut corak ini : Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom dan Trubus.

2.                  Realisme

Realisme adalah corak seni rupa yang menggambarkan kenyataan yang benar-benar ada, artinya yang ditekankan bukanlah obyek tetapi suasana dari kenyataan tersebut.

Tokoh-tokoh realisme : Gustove Corbert, Fransisco de Goya dan Honore Daumier.

3.                  Romantisme

Romantisme merupakan corak dalam seni rupa yang berusaha menampilkan hal-hal yang fantastic, irrasional, indah dan absurd. Aliran ini melukiskan cerita-cerita romantis tentang tragedy yang dahsyat, kejadian dramatis yang biasa ditampilkan dalam cerita romah. Penggambaran obyeknya lebih sedikit dari kenyataan, warna yang lebih meriah, gerakan yang lebih lincah, pria yang lebih gagah, wanita yang lebih


4.                  Impressionisme

Aliran ini mengutamakan kesan selintas dari suatu obyek yang dilukiskan. Kesan itu didapat dari bantuan sinar matahari yang merefleksi ke mata mereka. Mereka melukiskan dengan cepat karena perputaran matahari dari timur ke barat. Karena itulah dalam lukisan impressionisme obyek yang dihasilkan agak kabur dan tidak mendetail.

Tokoh aliran ini : Claude Monet, Aguste Renoir, Casmile Pissaro, SIsley, Edward Degas dan Mary Cassat. Di Indonesia penganut aliran ini : Kusnadi, Solichin dan Afandi (sebelum Ekspresionisme).

5.                  Ekspresionisme

Ekspresionisme adalah aliran yang mengutamakan curahan batin secara bebas. Bebas dalam menggali obyek yang timbul dari dunia batin. Imajinasi dan perasaan. Obyek-obyek yang dilukiskan antara lain kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan lain dibalik tingkah laku manusia.

Tokoh ekspresionisme : Vincent Van Gogh, Paul Gaugiuin, Ernast Ludwig, Karl Schmidt, Emile Nolde, JJ. Kandinsky dan Paul Klee. Di Indonesia penganut ini adalah : Affandi, Zaini dan Popo Iskandar.

6.                  Kubisme

Corak ini menggambarkan alam menjadi bentuk-bentuk geometris seperti segitiga, segi empat, lingkaran, silinder, bola, kerucut, kubus dan kotak-kotak. Disini sei bukanlah peniruan alam melainkan penempatan bentuk-bentuk geometris dari seniman kepada alam.

Tokoh Kubisme : Gezanne, Pablo Picasso, Metzinger, Braque, Albert Glazes.

Fernand Leger, Robert Delaunay, Francis Picabia dan Juan Gris.


7.                  Fuvisme

Ciri khas seni lukisannya ialah warna-warna yang liar. Des fauves dalam bahasa Perancis artinya binatang liar. Karena keliaran dari warna-warna itulah oleh kritikus Perancis Louis Vauxelles dilontarkan dengan nama Fauvisme.

Tokoh aliran ini : Henry Matisse, Andre Dirrain, Maurice de Vlamink, Rauol Dufi dan Kess Van Dongen.

8.                  Dadaisme

Sifatnya dikatakan anti seni, anti perasaan dan cenderung merefleksi kekasaran dan kekerasan. Karyanya aneh seperti misalnya mengkopy lukisan Monalisa lalu diberi kumis, tempat kencing diberi judul dan dipamerkan. Dilakukan juga metode kolase seperti misalnya kayu dan rongsokan barang-barang bekas.

Tokoh aliran ini : Juan Gross, Max Ernst, Hans Arp, Marcel Duchamp dan Picabia.

9.                  Futurisme

Aliran ini mengatakan keindahan gerak dan dipandang sebagai pendobrak aliran Kubisme yang dianggap statis dalam komposisi, garis dan pewarnaan. Futurisme mengabdikan diri pada gerak sehingga pada lukisan anjing digambarkan berkaki lebih dari empat.

Tokoh aliran ini : Umberto, Boccioni, Carlo Cara, Severini, Gioccomo Ballad an Ruigi Russalo.

10.              Surrealisme

Dalam kreativitasya corak surrealis berusaha membebaskan diri dari control kesadaran, menghendaki kebebasan yang selanjutnya ada kecenderungan menuju kepada realistis namun masih dalam hubungan-hubungannya yang aneh.

Tokoh Surrealisme : Joan Miro, Salvador Dali darl Andre Masson. Di Indonesia bisa disebut : Sudibio; Sudiardjo dan Amang Rahman.

11.              Abstraksionisme

Seni abstrak dalam seni lukis  ialah seni yang berusaha mengambil obyek yang berasal dari dunia batin. Obyek itu bisa fantasi, imajinasi dan mungkin juga intuisi para seniman. Karena timbul dari dalam batin.

       Color Field Painting
Yaitu lukisan yang menampilkan bidang-bidang lebar dan warna yang cerah. Pelopornya : Mark Rothko, Clyfford Stll, Adolf Got lieb, Robert Montherwell dan Bornet Newman.
       Action Painting
Yaitu lukisan yang tidak mementingkan bentuk yang penting adalah aksi atau cara dalam melukiskannya. Tokohnya adalah : Jackson Polack, Willem de Koning, Frans Kliner dan adik Twarkov.
       Abstrak Geometris disebut juga seni non obyektif
Dipelopori oleh Kandinsky. Setelah itu bermunculan abstrak geometris yang lain dengan nama berbeda.
       Konsiruktivisme
Sebuah corak seni rupa 3 dimensi yang berusaha menampilkan bentuk-bentuk abstrak dengan menggunakan bahan-bahan modem seperti kawat, besi, kayu dan plastik. Tokohnya : Vladimir Tatlin, Antonic Pevner, Naum Gabo dan A. Rodehenko.
       Neo Plastisisme (De Stijil)
Yaitu corak seni abstrak yang menampilkan keuniversalan ilmu pasti. Aliran ini berusaha mengembalikan pewarna kepada warna pokok dan bentuk yang siku-siku Tokohnya ialah Piet Mondarian, Theo Van Daesburg dan Bart Van Leck.
       Op Art (Optical Art) disebut juga Retinal Art
Yaitu corak seni lukis yang penggambarannya merupakan susunan geometris dengan pengulangan yang teratur rapi, bisa seperti papan catur. Karya ini menarik perhatian karena warnanya yang cemerlang dan seakan mengecohkan mata dengan ilusi ruang. Tokoh corak ini : Victor Vaserelly, Bridget Riley, Yacov Gipstein dan Todasuke Kawayama.

12.    Pop Art (Popular Art)
Dalam mengambil obyek tidak memilih-milih, apa yang mereka jumpai dijadikan obyek. Bahkan bisa saja mereka mengambil sepasang sandal disandarkan  diatas  rongsokan meja kemudian diatur sedemikian rupa dan akhirnya dipamerkan. Kesan umum dari karya-karya Pop art menampilkan suasana sindiran, karikaturis, humor dan apa adanya.
Tokohnya antara lain : Tom Wasselman, George Segal, Yoseph Benys, Claes Oldenburg dan Cristo. Di Indonesia yang menganut aliran ini adalah seniman-seniman yang memproklamirkan diri :Kaum Seni Rupa Baru Indonesia”.

13.    Seni Instalasi
Berarti sejumlah kanfas atau obyek ide instalasi dimulai dari barang-barang yang  ditemukan di mana-mana dan kemudian di kembangkan, direkayasa di work shop, di improvisasi dengan ruang, atau merupakan input respons terhadap ruang ataupun yang mengelilinginya, susunan dalam sebuah fungsi dirakit dengan obyek-obyek lain jadilah sebuah sistem itulah instalasi.





o O o AdS o O o